Belakangan ini, warga Bekasi dihebohkan oleh suasana pagi yang beda dari biasanya. Bayangin aja, Bekasi yang biasanya panas kayak oven mendadak diselimuti kabut tipis dan udara dingin! Fenomena ini langsung viral di media sosial dengan tagar lucu: #Bekaswiss — gabungan dari “Bekasi” dan “Swiss”, karena katanya suasananya udah kayak di Pegunungan Alpen.
Warganet langsung rame upload video dan foto suasana pagi hari di Bekasi, lengkap dengan embun di kaca mobil dan napas yang sampai keliatan karena saking dinginnya. Banyak yang heran, “Ini beneran Bekasi apa salah masuk dimensi?” Bahkan ada yang bercanda kalau Bekasi akhirnya naik level dari planet terpanas jadi destinasi wisata ala-ala Eropa.
Apa Kata BMKG?
Tentu aja, fenomena ini gak cuma jadi bahan bercanda. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) turun tangan menjelaskan penyebabnya. Ternyata, cuaca dingin ini dipicu oleh musim kemarau yang udah mulai masuk, plus adanya penurunan suhu permukaan akibat radiasi malam hari yang cukup intens. Suhu di beberapa titik Bekasi bahkan tercatat turun hingga 18–20 derajat Celsius saat dini hari!
BMKG juga menegaskan bahwa ini adalah hal yang normal terjadi di musim transisi. Jadi, meski mendadak kayak sulap, sebenarnya gak ada yang perlu dikhawatirkan. Tapi tetap aja, buat warga Bekasi, ini momen langka yang wajib diabadikan. Kapan lagi bisa ngopi pagi sambil ngeliat kabut dari teras rumah, tanpa harus naik gunung dulu?
Dari Bekasi untuk Dunia
Fenomena ‘Bekaswiss’ ini bukan cuma jadi viral lokal, tapi juga sempat disorot media nasional. Banyak yang berharap suhu sejuk ini bertahan lama, meskipun realitanya cuaca tropis Indonesia bakal kembali panas dalam beberapa waktu ke depan. Tapi buat sementara, warga Bekasi menikmati momen langka ini sepenuh hati.
Jadi, buat kamu yang tinggal di Bekasi, jangan lupa pakai jaket kalau keluar pagi-pagi, dan nikmatin vibes Swiss versi lokal ini selagi bisa. Siapa tahu, tahun depan Bekasi bukan cuma disebut planet lain, tapi juga jadi hidden gem wisata cuaca sejuk!
