Kontroversi Penghapusan PR Tertulis di Jawa Barat: DPRD Desak Evaluasi Mendalam

by -483 Views
Kontroversi Penghapusan PR Tertulis di Jawa Barat

Bandung, Juni 2025
Ada kabar baru nih dari dunia pendidikan di Jawa Barat. Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar berencana buat hapus PR alias Pekerjaan Rumah tertulis untuk siswa SMA, SMK, dan SLB mulai tahun ajaran 2025/2026. Iya, kamu nggak salah baca—PR mau dihapus!

Kebijakan ini katanya sih biar anak-anak sekolah nggak terlalu stress dan bisa belajar lebih fun, lewat diskusi, proyek, atau kerja kelompok. Tapi… eh, DPRD Jawa Barat langsung kasih reaksi keras:

“Ini urusan guru, bukan cuma pejabat di belakang meja!”

Katanya Biar Anak Nggak Terlalu Terbebani

Menurut pihak Disdik Jabar, PR tertulis itu udah nggak cocok lagi di zaman sekarang. Banyak yang ngerjain cuma asal-asalan atau malah copas dari temen. Jadi mending diganti sama tugas yang lebih interaktif dan bikin anak mikir, bukan cuma hafalan doang.

“Kita mau anak-anak belajar yang seru dan relevan, bukan sekadar nulis ulang catatan,” kata salah satu petinggi Disdik.

Tapi DPRD Nggak Setuju Gitu Aja

Langsung aja anggota DPRD dari Fraksi PKS, Haru Suandharu, angkat suara. Dia bilang, ini kebijakan kayak asal tembak aja. Menurut dia, kasih PR atau nggak tuh seharusnya jadi hak guru, bukan ditentukan dari atas.

“Guru yang paling tahu gimana kondisi muridnya. Jangan semua disamaratakan,” ujarnya.

DPRD juga minta supaya sebelum kebijakan jalan, mending ajak ngobrol dulu guru-guru dan orang tua. Jangan main putuskan sepihak.

Guru dan Orang Tua: Ada yang Setuju, Ada yang Bingung

Pas ditanya ke guru-guru, jawabannya beragam. Ada yang seneng karena sistem tugasnya bisa lebih kreatif, tapi ada juga yang khawatir kehilangan cara buat ngecek sejauh mana murid ngerti pelajaran.

Baca juga  "Mas Pelayaran" Digeruduk Driver Shopee Food di Sleman, Yogyakarta

Salah satu guru matematika di Cimahi bilang:

“Kalau PR dihapus, kita butuh alat bantu lain yang bisa ukur kemampuan siswa. Jangan sampai malah bikin belajar jadi nggak terarah.”

Sementara itu, para orang tua juga kepecah dua kubu.

  • Kubu A: “Yes! Anak gue bisa santai, lebih banyak waktu main & istirahat.”

  • Kubu B: “Lho, terus mereka belajar disiplin dan tanggung jawab dari mana?”

Gimana Lanjutannya?

Untuk sekarang, Disdik Jabar belum kasih sinyal buat mundur dari rencana ini. Tapi karena suara kontra makin kenceng, apalagi dari DPRD, kemungkinan besar bakal ada evaluasi atau revisi.

Yang jelas, urusan PR ini ternyata lebih ribet dari kelihatannya. Antara ingin bikin belajar jadi asyik, tapi juga nggak mau kehilangan nilai-nilai penting kayak disiplin dan tanggung jawab.


Gimana menurut kamu? Setuju PR dihapus atau tetap dibutuhkan?
Tulis pendapat kamu di kolom komentar, ya!

#JawaBarat #PRSekolah #AnakSekolahZamanNow #Pendidikan2025 #DPRDJabar #NoMorePR #SekolahTanpaStres

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.